Jumat, 15 November 2019

Resensi Buku


Resensi Buku 

Identitas Buku :
Judul Buku
:
Ilmu Bahan
Pengarang
:
Drs. Hari Amanto
Drs. Daryanto
Penerbit
:
Bumi Aksara
Tahun Terbit
:
1999
Tempat Terbit
:
Jakarta
Jumlah Halaman
:
161

Sinopsis Buku
Buku ini membahas tentang bahan logam dan non logam, serta proses pembuatan besi dan baja secara lengkap, serta membahas tentang korosi, bahan sintetis dan pelumas. Pembahasan tentang isi dari buku ini dijabarkan dalam 11 bab yaitu:

Bab 1 Bahan Logam dan Non Logam
Pada bab ini menjelaskan bahwa bahan teknik dapat dibagi menjadi 2 yaitu bahan logam dan non logam. Serta menjelaskan apa saja yang termasuk kedalam kelompok  logam dan non logam.

Bab 2 Proses Pembuatan Besi
Pada bab ini menjelaskan tentang proses pembuatan besi dari awal bahan besi yaitu biji besi, jenis biji besi yang digunakan , bahan bakar dalam proses pembuatan besi, bahan pengikat, proses yang terjadi pada dapur tinggi dan hasil akhir yaitu besi. Selain itu pada bab ini juga menjelaskan karakteristik dari bahan logam seperti sifat mekanis,sifat fisik, sifat teknologis dan sifat kimia bahan logam.

Bab 3 Proses Pembuatan Baja dan Panduannya
Pada bab ini berisi unsur-unsur campuran pada pembuatan baja, proses pembuatan baja secara modern yaitu dengan cara konvektor dan dapur listrik, jenis baja karbon dan pengaruh unsur campuran terhadap sifat baja. 

Bab 4 Proses Pembuatan Besi Tuang dan Besi Tempa
Bab ini menjelaskan proses pembuatan besi tuang mulai proses dalam dapur peleburan, sampai dengan  pembentukan struktur besi tuang selain itu juga menjelaskan pengaruh unsur campuran dalam besi tuang  dan jenis-jenis besi tuang. Bab ini juga menjelaskan pembuatan besi tempa dari saat pencairan, pendidihan, dan penyelesaian serta pengaruh unsur-unsur campuran pada besi tuang.

Bab 5 Perlakuan Panas pada Baja
Pada bab ini menjelaskan perlakuan panas pada baja yang dapat mengubah sifat baja dengan cara mengubah ukuan dan bentuk butir-butirannya, juga mengubah unsur pelarut dalam jumlah yang kecil. Serta menjelaskan dapur yang digunakan untuk perlakuan panas, proses perlakuan panas pada baja, dan juga pengerasan permukaan baja.

Bab 6 Mencetak dan Menuang  
Pada bab ini menjelaskan proses pemberi bentuk pada benda kerja dengan menggunakan model dan mal, juga menjelaskan bahan cetakan dan bahan teras serta cara menuang besi cair.

Bab 7 Unsur-Unsur Paduan dan Pengaruhnya pada Baja
Pada bab ini menjelaskan tentang unsur-unsur paduan logam, pengaruh unsur paduan. Pengaruh unsur paduan yang terjadi pada baja yang dijabarkan meliputi Pembentukan karbit, kelarutan dalam ferit dan austenite, perubahan diagram keseimbangan, kecepatan tranformasi dan pengaruh pada ukuran butiran Kristal.

Bab 8 Logam ringan dan berat
Pada bab ini akan menjelaskan apa saja material yang termasuk dalam logam ringan dan logam berat serta sifat-siat material dan cara pembentukan material.  Material logam ringan yang akan dijabarkan dalam bab ini adalah alumunium dan magnesium sedangan logam berat yang akan dijabarkan adalah tembaga, perunggu, perunggu bebas seng, perunggu bebas seng paduan kepal, perunggu seng, perunggu alumunium, perunggu silicon, perunggu timbel, Loyang, seng, timbel atau timah hitam, timah putih dan  kuningan.

Bab 9 Sintetis
Pada bab ini akan menjelaskan bahan sintetis yang sering digunakan pada industri permesinan, dari industri kecil sampai industri besar. Adapun yang akan dijelaskan adalah bahan plastic bahan termoplastik, bahan isolasi, bahan penyekat dan  bahan paking.

Bab 10 Korosi dan Cara Melindunginya
 Pada bab ini akan menjelaskan penyebab korosi baik secara kimia maupun elektrolit, bentuk korosi, serta pencegahan korosi melalui 2 cara yaitu proses paduan dan pelapisan permukaan.

Bab 11 Pelumas
Pada bab akan menjelaskan proses pengolaan minyak bumi menjadi bahan bakar bensin atau diesel, minyak pelumas. Selain menjeaskan proses juga menjelaskan fungsi dan jenis-jenis minyak pelumas serta penggunaan minyak pelumas sebagai mesin oli, oli silender uap, oli motor, oli hidrolik, pelumas transmisi roda gigi lurus dan roda gigi cacing.

Kelebihan Buku
Buku ini sangat cocok menjadi referensi untuk siswa sekolah kejuruan dan mahasiswa. Susunan kata dalam penjelasan isi buku sangat mudah dimengerti sehingga membuat pelajar baik siswa sekolah kejuruan maupun mahasiswa tidak mengalami kesulitan dalam mempelajarinya.

Kelemahan Buku
Kelemahan buku ini adalah pada saat menjelaskan proses pembuatan atau pengolahan logam kurangnya diberi gambar bahan, alat dan proses pengolahan,  hal ini agak menyulitkan pembaca dalam membayangkan bentuk dan cara pengolah logam yang  dijabarkan dalam buku.

Buku ini dapat ditemukan di http://library.uny.ac.id/ 

Kamis, 19 September 2019

Combinatorial materials science: Paradigm shift in materials discovery and optimization

          The ability to generate not just a single material with improved properties, but multiple materials (of different structure and/or composition) with these properties would, no doubt, increase the probability that at least one of these candidates could be integrated successfully into a commercial technology. Combinatorial chemistry the technique of creating vast numbers of compounds by reacting a set of components in all possible combinations at once has been adopted nearly universally by the pharmaceutical industry in their search for new drugs.

             Synthetic strategies in these industries, unlike pharmaceuticals, vary from thin film methods such as physical and chemical vapor deposition to more traditional bulk techniques and the use electrochemical methods.screening strategies can also vary widely, depending on the targeted application of the material. In another proof of concept study, selim senkan of university of California at los angeles has employed resonant enhanced multiphotonionization to examine the catalytic dehydrogenation of cyclohexane to benzene.

          As a final example illustrating the power of the combinatorial approach, we consider heterogeneous catalysts for the oxidative dehydrogenation of ethane to ethylene. On the order of 20 ago. Youang and coworkers at union carbide investigatied this reaction over mixed metal oxides and found that those composed of Mo, V and Nb provided superior performance, particularly at low temperatures.

source : proquest

Senin, 02 September 2019

LANGKAH - LANGKAH PEKERJAAN SHEARWALL

 Pekerjaan Shearwall

a.         Pekerjaan Tulangan
Pekerjaan tulangan merupakan pekerjaan yang meliputi pekerjaan pemotongan, hingga pekerjaan perakitan baik itu pekerjaan tulangan yang dirakit ditempat lansung maupun ditempat lain. Pekerjaan tulangan shear wall menggunakan menggunakan tulangan wire mash yang akan diangkut ketempat perletakan shearwall menggunakan tower crane. Untuk pekerjaan shear wall menggunakan menggunakan tulangan wire mesh  tipe M6
Langkah pemasangan tulangan plat lantai :
1.      Persiapan bahan dan pengangkutan tulangan wire mesh kelokasi proyek.
2.  Penempatan tulangan menggunakan tower crane dan pemotongan tulangan berdasarkan dimensi dari shear wall dilapangan .
3.      Pemasangan tulangan cakar ayam pada plat lantai.
4.      Pemasangan beton decking untuk menentukan selimut beton pada
Shear wall.

b.        Pekerjaan Bekisting
Bekisting sheaer wall adalah alat bantu sementara yang berfungsi untuk membentuk beton pada saat pengecoran shear wall dilaksanakan, sehingga diperoleh bentuk beton sesuai dengan perencanaan. Pekerjaan pemasangan bekisting dilakukan setelah  pembesian dilaksanakan dan beton decking telah dipasang. Sama halnya dengan pembesian shear wall, bekisting juga sudah dirangkai ditempat fabrikasi bekisting. Bekisting yang digunakan juga semi sistem dimana bekisting ini menggunakan besi dan juga triplek polyfilm. Langkah – langkah pekerjaan bekisting shear wall :
1.      Bersihkan area shear wall dan posisi bekisting shear wall.
2.      Pasang beton decking pada tulangan shear wall.
3.  Bekisting yang digunakan merupakan bekisting yang sudah dirangkai ditempat fabrikasi bekisting.
4.    Bekisting yang sudah dirangkai diangkut dengan tower crane dan ditempatkan pada tulangan shear wall yang akan dicor
5.      Setelah bekisting terpasang pada tulangan shear wall , bekisting dikunci dengan sabuk pengunci .
6.   Untuk menjaga ketegakan dan kelurusan pada bekisting maka digunakan unting – unting.
7.      Setelah bekisting dirasa tegak dan lurus maka pengecoran dapat dilakukan.

c.         Pekerjaan Pengecoran
Pengecoran dilakukan dengan bucket cor dan pipa tremi yang diangkat oleh tower crane . Beton harus dituang sedekat-dekatnya dengan tujuan akhir untuk mencegah terjadinya pemisahan bahan-bahan akibat pemindahan adukan di dalam cetakan. Tinggi jatuh beton maksimum adalah adalah 1,5 m. Adapun langkah – langkah yang digunakan adalah :
1.  Sebelum dilaksanakan pengecoran, shear wall  yang akan dicor harus di lakukan pengecekan. Pengecekan yang dilakukan adalah tulangan dan kondisi bekisting agar tidak membahayakan konstruksi dan menghindari kerusakan beton.
2.   Pengecoran dilakukan dengan menggunakan bucket cor yang dihubungkan dengan pipa tremi dengan kapasitas bucket sampai 0,9m3 . Bucket tersebut diangkut dengan menggunakan tower crane untuk memudahkan pengerjaan.
3.  Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya segregasi yaitu pemisahan agregat yang dapat mengurangi mutu beton.
4.       Beton yang dituangkan tidak sepenuhnya, melainkan hanya 3/4 dari tinggi shear wall.
5.       Selama proses pengecoran berlangsung, pemadatan beton menggunakan vibrator. Hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan rongga-rongga udara serta untuk mencapai pemadatan yang maksimal.

d.        Pekerjaan Pembongkaran Bekisting
Pembongkaran bekisting kolom dilakukan sehari setelah pengecoran. Kondisi paling ekstrim adalah 8 jam setelah pengecoran. Diasumsikan bahwa beton telah mengeras dan semen telah mencapai waktu ikat awal. Proses pembongkaran bekisting dilakukan dengan hati – hati untuk menghindarkan shear wall dari kerusakan.Bekisting yang telah dilepas tersebut diangkat dengan bantuan tower crane dan dibersihkan bagian permukaan dalamnya serta diolesi pelumas untuk kemudian dipasang pada shear wall berikutnya. Adapun langkah langkah pelepasan bekisting adalah :
1.      Menyiapakan peralatan yang akan digunakan untuk pembongkaran bekisting.
2.      Membongkar clemp yang terpasang pada sabuk pengikat.
3.    Bongkar bagian – bagian bekisting dengan hati – hati agar tidak merusak shear wall dan tidak merusak bekisting sehingga bekisting dapat digunakan lagi.
4.      Angkut bekisting dengan tower crane kedaerah yang terlindungi.
5.  Mengecek hasil cor kolom . Jika ditemukan hasil kurang bagus maka dilakukan perbaikan sesuai dengan kerusakan yang terjadi.


LANGKAH - LANGKAH PEKERJAAN TANGGA

 Pekerjaan Tangga

Pekerjaan tangga merupakan pekerjaan beton bertulang struktur tangga yang berfungsi sebagai tempat lalu lintas antar lantai. Tangga adalah sebuah konstruksi yang dirancang untuk menghubungkan dua tingkat vertikal yang mempunyai jarak satu sama lain. Konstruksi tangga merupakan konstruksi yang terdiri atas injakan dan tanjakan. Pekerjaan tangga meliputi:

a.       Pekerjaan Pemasangan Bekisting 
Pekerjaan bekisting merupakan tahapan pekerjaan pada konstruksi tangga sebelulm pekerjaan penulangan. Bekisting sendiri berfungsi  sebagai wadah atau cetakan untuk beton. Pekerjaan bekisting tangga menggunakan sistem semi konvensional. Sistem konvensional ini terlihat dengan adanya pemakaian plywood dan scaffolding. Adapun langkah – langkah pelaksanaan pekerjaan bekisting tangga adalah sebagai berikut :
1.      Sebelum pemasangan bekisting, pekerjaan pengukuran dan pekerjaan marking terlebih dahulu dilakukan, pekerjaan marking sebagai tanda untuk kemiringan tangga yang akan dipasang bekisting, dan juga marking untuk injakan dan tanjakan.
2.      Memasang jack base yang berfungsi sebagai penyangga utama untuk tetap menjaga mainframe berdiri dengan kokoh menahan beban yang dipikul. Penggunaan jack base sebagai pengatur ketinggian/ elevasi scaffolding sesuai ketinggian yang telah direncanakan. 
3.      Memasang mainframe sebagai  struktur utama dari scaffolding itu sendiri. 
4.      Memasang cross brace sebagai pengaku dan pengikat antar mainframe untuk menjaga struktur scaffolding tetap kokoh dan berdiri tegak.
5.      Memasang u-head jack sebagai penyangga balok suri - suri. Selain itu u-head juga berfungsi untuk mengatur ketinggian dan kemiringan bekisting.
6.      Memasang plywood dengan kemiringan yang telah direncanakan sebagai dasar plat tangga. Selanjutnya di pasang plywood pada bagian kanan dan kiri tangga untuk cetakan tanjakan.

b.      Pekerjaan Pemasangan Tulangan
Urutan pemasangan tulangan tangga adalah dengan memasang tulangan pada bordes terlebih dahulu. Pemasangan tulangan tangga dilakukan dengan memasang tulangan arah memanjang terlebih dahulu baru kemudian dilanjutkan dengan memasang tulangan arah melintang. Adapun langkah – langkah pekerjaan tulangan tangga adalah sebagai berikut :
1.      Pemotongan baja tulangan utama kolom di los besi.
2.      Pengangkutan baja tulangan menggunakan alat berat truck dari
lokasi los besi ke lokasi proyek
3.      Selanjutnya pengangkutan baja tulangan siap rakit ke area yang
4.      dekat dengan tangga yang akan dipasang
5.      Merakit tulangan utama pada tangga dilapangan.
6.      Pemaasangan tulangan cakar ayam pada plat tangga.
7.      Pemasangan beton decking sebagai selimut plat tangga.
8.      Pemasangan tulangan pondasi tangga.

c.       Pekerjaan Pengecoran 
Pekerjaan pengecoran tangga dilakukan setelah penulangan telah selesai dikerjakan. Pengecoran tangga menggunakan beton ready mix dengan mutu beton K-300. Pada saat melakukan pengecoran beton di padatkan dengan alat vibrator . Pemadatan ini bertujuan agar beton nantinya tidak terdapat rongga – rongga udara yang dapat membuat kekuatannya menurun. Adapun langkah – langkah yang digunakan dalam pekerjaan pengecoran tangga adalah sebagai berikut :
1.      Pastikan semua tulangan dan bekisting telah dicek.
2.      Pembersihan area yang akan dicor menggunakan mesin air compressor 
3.    Masukkan beton segar kedalam bucket berkapasitas 0.9 m, setelah bucket terisi tower crane akan mengangkat bucket menuju tempat pengecoran yang telah ditetapkan.
4.     Sambungkan bucket dengan tremi sepanjang 4 meter. Tuang beton segar kedalam area tangga siap cor.
5.      Beton yang dituang secara bertahap dari atas tangga ke bawah
hingga pondasi tangga.
6.    Gunakan pacul untuk menyebarkan campuran beton segar dan batang kayu serta baja tulangan untuk memadatkan dan memasukkan campuran beton.
7.      Beton yang telah dituang kemudian dipadatkan dengan mesin
Vibrator. Setelah itu ratakan permukaan injakan dengan ruskam kayu.

d.      Pekerjaan Pembongkaran Bekisting.
Pekerjaan pembongkaran bekisting tangga dilakukan apabila beton telah cukup umur yakni selama 7 hari. Beton yang cukup umur ialah beton yang dapat menahan berat sendiri dan beban dari luar. Bekisting yang telah dibongkar dibersihkan dari sisa-sisa beton yang melekat dan disimpan pada tempat yang terlindung untuk menjaga bekisting untuk pekerjaan selanjutnya. Adapun langkah – langkah dalam pembongkaran bekisting tangga adalah sebagai berikut ini :
1.      Siapkan perlatan yang digunakan untuk pembongkaran  .
2.      Bongkar plywood secara hati-hati untuk bagian pinggir area yang beton yang telah cukup umur.
3.      Longgarkan u-head dan bongkar plywood secara hati-hati.
4.      Buka balok suri-suri kemudian hallow dan bongkar scaffolding.
5.      Setelah proses pembongkaran bekisting, maka selanjutnya pengecekan hasil cor. Jika ditemui hasil cor yang kurang bagus, maka selanjutnya dilakukan perbaikan sesuai dengan kerusakannya.